Rabu, 26 September 2012

FMA TUNAS KENCANA DESA LUWUNGKENCANA CIREBON TELAH BERBADAN HUKUM



FMA (Farmer Managed extension Activites) adalah kegiatan pembelajaran agribisnis bagi petani di pedesaan, dengan pengelolaannya dari mulai perencanaan, pelaksanaan bahkan pengawasannya dilaksanakan oleh petani itu sendiri.
Unit Pengelola FMA atau sering disebut UP FMA yang salah satunya adalah UP FMA Tunas Kencana yang berada di desa Luwungkencana Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon, baru-baru ini telah ditetapkan sebagai UP FMA Berprestasi Tingkat Kabupaten Cirebon untuk penilaian Tahun 2012. Karenanya UP FMA Luwungkencana ini kemudian di ajukan untuk mengikuti penilaian lomba tingkat Provinsi Jawa Barat, dan Kabarnya menjadi Terbaik dua se Jawa Barat dan kemungkinan besar termasuk yang diusulkan pula untu penilaian ke tingkat Nasional.
UP FMA Tunas Kencana ini pada tahun 2008 telah melaksanakan Pembelajaran Petani tentang Budidaya Jamur Merang, ternyata dampaknya sampai dengan sekarang telah berkembang luas samapai ke luar anggota pembelajaran, ke luar desa, bahkan ke luar kabupaten tetangga.
Pembelajaran yang waktu awalnya dulu hanya diikuti oleh petani tak lebih dari 25 orang, kemudian diikuti oleh banyak petani sekitar dan sekarang tidak kurang dari 100 orang telah ikut serta dengan jumlah kumbung sampai 165 kumbung.
Sekarang petani-petani yang mengikuti budidaya jamur merang tersebut bukan saja petani yang berada pada desa Luwungkencana saja, melainkan pada desa-desa sekitar, diantaranya Desa Bojong, Desa Ujunggebang , Desa Bunder, Desa Susukan, Desa Kedondong, Desa Kejiwan dan Desa Sende. Bahkan akhir-akhir ini terdapat petani dari Kabupaten sebelah seperti Kab. Majalengka dan Indramayu  turut bergabung dan berusaha bersama dalam budidaya jamur atas dampak dari pembelajaran petani melalui Program P3TIP/FEATI Kabupaten Cirebon ini.
Budidaya Jamur Merang yang setiap kumbungnya rata-rata berproduksi sekitar 150 kg ini dapat dijual dengan harga rata-rata Rp.18.500,-/kg. Pemasarannya pun tidak menjadi masalah karena jamur merang ini masih banyak di butuhkan pasar baik untuk masyarakat sekitar juga pemasaran ke luar kota.
Jumlah petani jamur yang kian hari terus meningkat kebutuhan akan bahan-bahan bakunya seperti kebutuhan kompos, kebutuhan kumbung dan peralatan lain tentunya terus meningkat sehingga terbuka peluang usaha bagi bagi penyedia bahan untuk pembuatan kompos dan kumbung tersebut  diantaranya keperluan kapas, plastik, bambu, kapur, kayu bakar, bibit jamur dan sebagainya. Sehingga untuk menjaga kelangsungan usaha ini perlu di bentuk kerja sama kemitaan  dengan pihak lain.
Banyak pihak yang telah bermitra dengan UP FMA Tunas Kencana ini terutama dalam penyedia bahan sarana produksi, pemasaran dan teknologi. Juga dalam hal permodalan, para pembudidaya jamur merang pada UP FMA Tunas Kencana ini telah mendapat akses perbankan diantaranya, BRI, BJB, BPR dan lain-lain. Dan untuk meningkatkan kemampuan permodalan  sendiri para petani jamur merang ini melalui pembelajaran FMA tahun2011 telah mengembangkan diri  organisasi  kelembagaan petani UP FMA ini menjadi Koperasi dengan Nama Koperasi Pertanian UPFMA Tunas Kencana dengan Badan Hukum : 26/BH/KUMKM/XII/2011.  Dengan usaha penyediaan sarana produksi, bantuan teknologi dan pemasaran jamur, anggota sepakat bayar simpanan pokok sebesar Rp.100.000,- dan simpanan wajib Rp.10.000,- per bulan dengan pengurus sebagai ketua adalah Sdr. Oki Suroki.
Tim Manajemen FEATI Kabupaten  yang berada dalam satuan kerja BKP5K Kabupaten  Cirebon terus berupaya memfasilitasi pelaksanaan FMA bersama TPL di wilayah Luwungkencana ini dan koordinasi Kepala UPT BP3K Susukan serta para Kuwu desa-desa yang bersangkuan dan pihak-pihak lain para mitra, perbankkan dimohon terus diharapkan bantuan kerja samanya agar kelembagaan yang telah terbentuk ini terus dapat beroperasional dan usaha agribisnis budidaya jamur merang di UP FMA Tunas Kencana ini terus berkelanjutan.  Aaamiiin. ***
(SUPRIADI,SP.- Penyuluh Pertanian Madya)
Admin Kab.Cirebon

1 komentar:

  1. maaf pak ada nomer yg bsa dhubungi nggak?saya dari ciwaringin cirrebon

    BalasHapus